Jumat, 23 April 2010

KIDUNG SUNYI


seratnya mengalir dalam buaian alam
nyanyinya mengalun dalam hembusan dedaunan
tangannya melambaikan kemenangan
pusaran matanya mengarungi derasnya sebuah aliran
mulutnya komat kamit dalam kebisuan


sedang keramaian udara jam dua malam
menambah kebahagiaan sang kesepian
serat dan tangan
nyanyi dan mulut
mata dan nyawa
serta alam dan nurani
adalah saksi
dari sebuah 
kidung yang sunyi
(Blora, 17 Februari 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar